Minggu, 27 September 2015

pandangan ilmu kimia tentang kabut asap


Pada Th. 1952 kota London gelap tertutup awan yang bukan awan hujan tetapi merupakan awan yang berisi kabut dan asap yang mengndung gas SO2 dan disebut dengan smog. Pada hari terjadi smog tersebut tercatat adanya 3000 warga kota London yang meninggal dan merupakan suatu kejadian langka karena dalam satu hari terjadi angka kematian yang sangat tinggi. Kasus serupa terjadi lagi Th. 1962 dan pada saat terjadi smog tersebut juga mengakibatkan 700 warga London meninggal.

Dari penelitian diketahui bahwa smog dan sekarang dikenal sebagai smog fotokimia merupakan koloid ( aerosol) yang mengandung gas nitrogen dioksida (NO2) dan gas ozon (O3) yang berasal dari reaksi gas buang kendaraan bermotor dengan sinar matahari. Gas buang kendaraan bermotor umumnya mengandung gas NO, CO dan hidrokarbon. Gas – gas itu tersebut selanjutnya akan mengalami reaksi fotokimia yaitu reaksi yang terjadi adanya foton (cahaya). Reaksi fotokimia ini menghasilkan polutan sekunder yang mengandung gas NO2 dan ozon (O3) yang akhirnya membentuk smog.

Gas nitrogen monoksida akan bereaksi dengan gas O2 di udara membentuk gas nitrogen dioksida. Sinar matahari terutama pada daerah spektrum panjang gelombang yang lebih rendah dari 400 nm menyebabkan gas NO2 terurai menjadi NO dan atom oksigen yang sangat reaktif. 

Atom oksigen yang dihasilkan sangat reaktif dan bereaksi dengan gas oksigen membeDengan M adalah gas inert ( gas yang stabil dan sukar bereaksi) misalnya N2 , Ozon selanjutnya dapat bereaksi dengan ikatan rangakap yang terdapat pada hidrokarbon yang tidak terbakar pada mesin mobil, NO dan O2. Salah satu hasil reaksi fotokimia tersebut adalah senyawa peroksiasetil (PAN) yaitu senyawa yang dapat menyebabkan mata perih dan berair serta menimbulkan sesak nafas.


Sumber : Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta 1999